Antara CPZ, HLD dan THP..

Ketika masuk Grhasia sduah kebayang sebenarnya apa yang akan dilakukan disana. Pastinya akan bertemu banyak orang yang secara fisik normal namun secara mental abnormal. pasien dengan skizofrenia harus dipandang secara holistik. Sebenarnya sich sebelum masuk grhasia sudah prepare beberapa hari sebelumnya, maklum semangat setelah ujian THT masih tersisa sehingga sampai terbawa ke grhasia.

Bayangin aja, dengan penampilan parlente rambut klimis mengkilat (maklum pake minyak rambut dr jelantah hehehe..) seolah-olah jika ada lalat yang hinggap pasti akan terpeleset pula. Berangkat sudah baca-baca PPDGJ III, bukan hanya itu DSM IV pun sudah dihapal bak psikiater ulung yang sudah makan asam garam kehidupan.. wekekekekek..

Awalnya emang kaget ketika membaca PPDGJ III bagian awal full dengan GMO, belum lagi ketika mendalami materi tentang skizofrenia yang isinya seabrek-abrek mule dr paranoid sampai simpleks... rasanya eneg'..

Belum lagi hampir semua obat yang dipake trias skizofrenia (Nie istilah sendiri, jangan dipake ya bro..). Ya, CPZ (Chlorpromazine), HLD (Haloperidol) THP (Tryhexilpenidil). Hampir semua pasien yang datang diberi obat tersebut tentunya dengan dosis yang berbeda-beda tergantung keluhan pasien.

ketika jaga di IDG pun seperti itu. Belum lagi pasien yang datang sebagian besar F.20.3 alias skizofrenia tak terinci. Itu lagi.. Itu lagi..

CPZ itu obat antipsikotik dengan efek psikotik yang rendah dan efek sedasi tinggi sehingga yang diharapkan dari obat ini adalah efek sampingya yang menyebabkan pasien tertidur pulas. akibatnya apa jika pasien gadunh gelisah diberi obat ini peroral langsung dech klenger di tempat tidur tapi biasanya kalau gaduh gelisah susah diminum obat peroral sehingga harus diberi perinjeksi IM dengan diazepam.

HLD itu obat dengan antipsikotik yang sangat tinggi namun efek sedasinya rendah namun pemberian dosis ini dengan ukuran besar harus diwaspadai karena efek samping ektrapiramidal sindrom yang cukup besar seperti yang paling sering adalah tremor. Sehingga berikan dosis rendah sambil slow but sure ditingkatkan perlahan-lahan sampai didapatkan efek terapi yang diinginkan. Pada pasien dengan waham dan halusinasi yang menonjol biasanya diberi dosis 5 mg langsung biasanya halusianasi langsung ambyaaaar...

THP nie dia yang paling beda. antidoum untuk mengatasi efek samping ekstrapiramidal. Cukup manjur lho, tapi biasanya kalau kurang manjur diberi antipsikotik atipikal ang efek sampingnya rendah.

So, tunggu apa lagi?? Siapkan diri kalian memasuki stase jiwa.. pastinya akan ketemu pengalaman yang menarik bersama orang dengan skizofrenia.

NB :
Thanks ya buat koass UMY 02 and 03..
Mas Indera, piye mas Dapat salam dr B***A, kapan nich follow upnya?? Hehehe..
Mba Ajeng, masih jutek mba?? jangan aku yang dijadikan sasaran ya mba..
Mba Fira, mba piepiet, mba nelly, mba irma, mas ainun.. Cuapeeeek deeech??!!

Amien, selly and siska.. Sorry guys ku tinggalkan kalian jaga sendiri di IGD.. Btw, udah dapat kan pasien untuk ujian?? Sukses yaa..

Wassalam..

Comments

  1. bagaimana cara mengatasi agar tidak ketergantungan CPZ dll, terapinya gimana....adakah obat herbal yang sama seperti CPZ tanpa efek samping...tolong balas ke email saya "alya487@yahoo.com" terimakasih jawabannya..

    ReplyDelete
  2. CPZ, Haldol dan THP adalah obat antipsikotik yang bekerja pada susuna saraf pusat.. dokter memberi obat tersebut berarti ada indikasinya misal pd piskotik akut. setahu saya blm ada obat herbal seperti CPZ tanpa efek samping krn setiap obat walaupun herbal pasti ada efek sampingnya. Maaf baru balas...

    ReplyDelete
  3. Bisakah CPZ diberikan bersamaan dengan THP dan HALOPERIDOL?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

ASUHAN DASAR BAYI MUDA : MENCEGAH INFEKSI

Konjungtivitis Flikten

Appendicitis Akut dan Appendicitis Infiltrat